Home > Sports

5 Ritual Mistis Real Madrid di Setiap Laga Final Liga Champions

Carlo Ancelotti menganggap Jeremy de Leon sebagai jimat keberuntungan Real Madrid.
Carlo Ancelotti (Instagram/@mrancelotti) Sumber:Instagram/@mrancelotti
Carlo Ancelotti (Instagram/@mrancelotti) Sumber:Instagram/@mrancelotti

KABARINEWS – Real Madrid akan menghadapi Borussia Dortmund di final Liga Champions di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6/2024) dini hari WIB. Biasanya klub raksasa Spanyol itu melakukan 5 tradisi mistis yang diyakini bisa membawa kemenangan bagi mereka.

Real Madrid kini mengincar trofi Liga Champions yang ke-15. Dan, menariknya adalah kesuksesan Real Madrid di 14 pertandingan dari 17 final Liga Champions terakhir sering kali dikaitkan dengan berbagai tradisi dan mistis.

Seperti dikutip madriduniversal.com, berikut lima tradisi mistis yang biasa dilakukan Real Madrid jelang laga final Liga Champions.

1. Jeremy de Leon adalah kuncinya
Manager Real Madrid, Carlo Ancelotti, memutuskan untuk memasukkan Jeremy de Leon ke daftar skuad untuk final Liga Champions. Pemain muda asal Puerto Rico itu tetap berangkat ke London bersama tim, meski namanya tidak terdaftar untuk bermain di kompetisi tersebut.

Ancelotti menganggapnya sebagai jimat keberuntungan. “Bertakhayul, ya, sedikit. Saya tahu tidak baik mengatakannya, tetapi tidak percaya takhayul akan membawa nasib buruk,’’ ujar Ancelotti ketika ditanya soal Jeremy de Leon sebagai ‘jimat’ Real Madrid.

2. Kru Pilot yang Sama
Real Madrid selalu memastikan kru pilot yang sama. Yakni, kru yang sebelumnya menerbangkan mereka ke pertandingan tandang yang penting. Tradisi ini dimulai pada musim 2013/14 saat mereka mengalahkan Bayern Muenchen 4-0 di babak semifinal.

Meskipun ada gangguan singkat pada tahun 2018 karena perubahan logistik untuk final di Kyiv, tradisi tersebut kini kembali berlaku. Juan Cierco dari Iberia Airlines membenarkan bahwa Real Madrid lebih memilih terbang dengan kru tertentu yang telah membawa keberuntungan bagi mereka di masa lalu.

“Florentino Perez dan seluruh delegasi Real Madrid selalu menginginkan jimat keberuntungan dan setia pada tradisi,” ujarnya.

“Salah satunya adalah terbang bersama Iberia. Jimat lainnya adalah terbang bersama orang-orang tertentu yang telah menemani mereka selama beberapa tahun terakhir dan telah memberi mereka keberuntungan.”

3. Ritual Bus Tim
Pada hari pertandingan, para pemain Real Madrid mengikuti ritual tertentu. Toni Kroos yang memainkan pertandingan terakhirnya sebelum pensiun, selalu memastikan dirinya menjadi orang terakhir yang turun dari bus tim pada pertandingan penting.

Ritual ini akan terus berlanjut. di Wembley ketika tim tiba untuk final melawan Dortmund.

4. Tifo tradisional
Spanduk terkenal 'Hasta El Final, Vamos Real' menjadi bahan pokok di final Liga Champions Real Madrid. Dibuat oleh grup penggemar resmi klub, Grada Fans, spanduk ini hanya muncul selama pertandingan penting ini.

Artinya 'Sampai akhir. Let’s Go Real’ dan melambangkan dukungan tak tergoyahkan dari para penggemar, yang dikenal dengan sebutan Tembok Putih. Spanduk ini terakhir terlihat pada final 2022 melawan Liverpool di Paris.

5. Tugas mikrofon Nacho Pena
Tradisi lainnya melibatkan Nacho Pena, penyiar Real Madrid. Sejak penampilan pertamanya di final Lisbon, Pena bertanggung jawab untuk mengumumkan daftar skuad serta membuat para penggemar bersemangat sebelum melakukan pemanasan.

Kehadirannya menjadi bagian penting dari rutinitas Real Madrid menjelang pertandingan final.

Tradisi penting lainnya adalah 'perayaan Matador'. Ini melibatkan pemain Spanyol yang merayakan kemenangan dengan kostum matador.

Dulu, selebrasi ini pernah dilakukan oleh mantan kapten seperti Raul Gonzalez dan Sergio Ramos. Setelah meraih trofi pada tahun 2022, Nacho Fernandez mengambil peran tersebut.

Dedikasi Real Madrid terhadap tradisi dan takhayul ini menyoroti hubungan mendalam klub dengan sejarahnya dan keinginannya untuk mempertahankan budaya kemenangan saat mereka bersiap untuk final Liga Champions lainnya.

× Image