Putin: Pelaku Ditangkap Saat Akan Melarikan Diri ke Ukraina
KABARINEWS -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeklaim telah menangkap pelaku penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, pinggiran barat Moskow, Jumat (23/3/2024). Pelaku ditangkap saat akan melarikan diri ke Ukraina.
‘’Pihak berwenang Rusia menangkap empat tersangka ketika mereka mencoba melarikan diri ke Ukraina melalui ‘window’ yang disiapkan untuk mereka di sisi perbatasan Ukraina,’’ kata Putin, seperti dikutip Kabari News dari AP, Ahad (24/3/2024).
Putin mengatakan pihak berwenang menahan total 11 orang dalam serangan yang memakan banyak korban jiwa tersebut. Dia mengutuknya sebagai tindakan teroris yang berdarah dan biadab.
Media Rusia menyiarkan video yang tampaknya menunjukkan penahanan dan interogasi para tersangka. Termasuk seseorang yang mengatakan ke kamera bahwa dia didekati oleh seseorang tidak dikenal melalui aplikasi pesan dan dibayar untuk mengambil bagian dalam penembakan massal tersebut.
Laporan berita Rusia mengidentifikasi orang-orang bersenjata itu sebagai warga negara Tajikistan. Bekas republik Soviet di Asia Tengah itu mayoritas penduduknya Muslim dan berbatasan dengan Afghanistan.
Sebanyak 1,5 juta warga Tajik telah bekerja di Rusia dan banyak yang memiliki kewarganegaraan Rusia. Banyak kelompok garis keras Rusia menyerukan tindakan keras terhadap migran Tajik, namun Putin tampaknya menolak gagasan tersebut.
‘’Tidak ada kekuatan yang mampu menabur benih beracun berupa perselisihan, kepanikan atau perpecahan dalam masyarakat multi-etnis kita,’’ ujar Putin.
Sementara Ukraina membantah keras bahwa Kiev terlibat dalam penembakan massal tersebut. Afiliasi kelompok ISIS di Afghanistan sudah mengaku bertanggung jawab.
Para pejabat intelijen AS membenarkan klaim afiliasi ISIS tersebut. “ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini. Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan.
Namun, Putin sama sekali tidak menyebut ISIS dalam pidatonya. Politisi Rusia lainnya menghubungkan Ukraina dengan serangan tersebut untuk memicu semangat perang Rusia di Ukraina yang baru-baru ini memasuki tahun ketiga.
AS sebelumnya mengeklaim telah berbagi informasi dengan Rusia pada awal Maret tentang rencana serangan teroris di Moskow. AS pun mengeluarkan peringatan publik kepada warga Amerika di Rusia.