Makan Malam Terlalu Larut, Bisa Picu Masalah Jantung
KABARINEWS -- Para ahli menyebut ada dua kebiasaan makan yang bisa menjadi bencana besar bagi jantung dan otak. Yakni, kebiasaan melewatkan sarapan pagi dan kebiasaan makan malam terlalu larut.
"Dalam beberapa kasus, diet yang menjadi pemicu fibrilasi atrium mungkin bukan pada apa yang dimakan, tetapi waktu memakannya,’’ kata dokter elektrofisiologi di Miami, Amerika Serikat, Edward Chu, seperti dikutip dari Express.co.uk.
Fibrilasi atrium merupakan kondisi jantung yang tiba-tiba memompa menjadi lebih cepat atau tidak teratur. Jika gejala tersebut diabaikan, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar dimana strok adalah salah satu kondisi paling mematikan yang terkait dengan fibrilasi atrium.
Dalam tulisannya untuk American College of Cardiology, Chu menyebut makan pada jam-jam yang tidak tepat itu dapat merusak jantung dengan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Karena itu, para ahli menyarankan untuk menghindari dua kebiasaan makan yakni melewatkan sarapan dan makan larut malam.
Pada 2014, sebuah penelitian terhadap lebih dari 47 ribu peserta mempelajari efek kebiasaan makan terlalu larut malam dan kebiasaan melewatkan sarapan pagi. Hasilnya, mereka yang sering makan larut malam dan melewatkan sarapan itu tampak berisiko dua kali lipat mengembangkan fibrilasi atrium.
‘’Penulis berteori bahwa pemicu fibrilasi atrium mungkin terkait dengan gangguan yang terjadi sebelum waktunya dalam sirkulasi darah dan tonus vagal, yang terkait dengan motilitas gastrointestinal dan fungsi metabolisme,’’ kata Chu menjelaskan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Future Cardiology pada 2022 menyebut ada beberapa bukti lain di mana melewatkan sarapan dapat berdampak pada irama jantung. Beberapa ahli mengatakan bahwa gula darah rendah merupakan akibat umum dari melewatkan makan pagi. Kondisi itu dapat menyebabkan jantung berdebar-debar.
Sumber: Republika.co.id